Lulusan terbaik pada wisuda 433 lulusan acara sarjana dan pascasarjana Universitas Al-Azhar Mesir dari Indonesia, Nurul Aini Azizah menerima hadiah beribadah umrah Travel Wisata Halal berdasarkan seorang pengusaha Mesir.
"Nurul meraih predikat mumtaz ma'a martabah syaraf (summa cum laude). Atas prestasi yg diraih itu, seseorang pengusaha Mesir Muhammad Ragab memberi bantuan gratis umrah untuk perempuan asal Jawa Timur ini," demikian disampaikan Dubes Indonesia buat Mesir, Helmy Fauzi, melalui cicitan yg diakses Antara menurut Twitter @CairoKbri di Jakarta, Ahad (7/10).
Universitas Al-Azhar Mesir melakukan wisuda terhadap 433 lulusan acara sarjana & pascasarjana. Sebanyak 263 orang pada antaranya asal menurut Indonesia.
Prosesi wisuda digelar di Al-Azhar Convention Center, Kairo, Mesir dalam Kamis (4/10) 2018. Aula yg berkapasitas 1.227 kursi itu pun tidak mampu menampung semua pengunjung wisuda. Alhasil, lobi primer gedung pun dipenuhi sahabat dan keluarga para wisudawan.
Selain Dubes Helmy Fauzy, hadir dalam acara wisuda itu diantaranya Penasihat Grand Imam Al-Azhar Dubes Abdel Rahman Mousa, Direktur Pelatihan Lembaga Fatwa Mesir Amr el Werdhani, Dekan Fakultas Usluhuddin Prof Abdel Fattah Al Awwari, Dekan Fakultas Dakwah Prof Gamal Farouk, Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Keislaman Prof Abdel Moneim Fouad, & Sekjen Lembaga Dakwah Al-Azhar,Prof Fathy Hegazy.
Disebutkan tidak selaras dalam program wisuda dalam biasanya, wisuda kali ini digelar atas kolaborasi antara KBRI Kairo, Universitas Al-Azhar dan Persatuan Pelajar & Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Bertindak menjadi pimpinan sidang wisuda merupakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Usman Shihab.
Pada kesempatan itu, Dubes Helmy berkata nir mudah buat lulus dan meraih gelar sarjana menurut kampus Islam ternama pada dunia ini. Terlebih, di Indonesia, poly anak muda yang bermimpi buat menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.
"Kalian adalah orang-orang terpilih buat mengemban selebaran mulia Al-Azhar pada Tanah Air, mengembangkan Islam yang 'rahmatan lil 'alamin' (rahmat bagi semesta alam) serta berperan aktif meluruskan pemahaman umat yang masih galat mengenai Islam," pungkasnya.
Ia mengaku senang melihat peningkatan prestasi yg diraih mahasiswa dan mahasiswi dari Indonesia. Menurut catatan KBRI Kairo, masih ada 17 mahasiswa Indonesia yg meraih nilai mumtaz (cum laude), 203 orang meraih nilai jayyid jiddan (sangat baik) & 136 meraih nilai jayyid (baik).
Ia menegaskan prestasi itu terkait erat dengan peningkatan kemampuan bahasa Arab para mahasiswa Indonesia. "Dan ini juga adalah salah satu indikator keberhasilan Pusat Bahasa Al-Azhar yang mendidik para calon mahasiswa sebelum mereka mengenyam pendidikan di jenjang sarjana," istilah Helmy.
Dubes berharap lulusan Al-Azhar dapat segera pergi ke Tanah Air buat mengembangkan ilmu Islam. Apalagi, ajaran Al-Azhar dikenal sangat toleran terhadap perbedaan keyakinan.
Penasihat Grand Imam Al-Azhar Dubes Abdel Rahman Mousa membicarakan menyiapkan beasiswa penuh bagi para lulusan berprestasi. Untuk lulusan S1 peraih predikat mumtaz & jayyid jiddan akan diberikan beasiswa penuh buat melanjutkan pendidikan ke program magister (S2).
Sedangkan bagi lulusan S2 peraih predikat mumtaz juga akan diberi beasiswa penuh buat studi doktoral (S3). "Grand Imam Al Azhar Prof Ahmad El-Tayeb meminta kepada kami buat mengungkapkan pesan ini pada semua mahasiswa asing pada Universitas Al-Azhar," kata Dubes Moussa.
Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI kairo, Usman Syihab menyebutkan wisuda itu nir hanya diikuti oleh mahasiswa Indonesia. Selain Indonesia, sejumlah lulusan dari banyak sekali negara jua ikut dan, yakni dari Malaysia (82 orang), Thailand (54 orang), Filipina (10 orang), Singapura (empat orang), Brunei Darussalam (2 orang), Pakistan (empat orang), India (tiga orang), Kazakhstan (dua orang), Afghanistan (tiga orang) dan Nepal, Spanyol, Djibouti, Rusia, Cina, dan Kamboja masing-masing satu orang.
Komentar
Posting Komentar